
17 Juni 1955 - Ibu Yeti Yuniastuti tanggal lahir. Ibunda yang satu ini, sesosok Ibu kuat dan tegar, setia serta pencerah. ingatan masa kecil terlintas, di saat Ibu di tiap nafas kami selalu mendampingi dan berada di hati kami. Ibu bekerja keras tiap hari (PNS Kemenkes), dan mengajarkanku betapa wanita pun tidak usah selalu minta kepada suami. beragam peristiwa yang tidak pernah bisa kulupakan (meski kini aku pelupa parah), tidak dengan memori bersama Ibu. dari ingatanku, betapa Ibu selalu menjadi seseorang yang selalu kuandalkan. di rumah, selalu saja ada yang dibicarakan oleh Ibu. Ibu selalu memecah suasana. Ibu juga selalu memasakkan kami makanan yang tiada tara sedapnya. terngiang dan selalu teringat betapa Ibu selalu "on call", selalu "ready to use", selalu jadi tong sampah, selalu ada buat kami. meski aku tahu betul betapa lelahnya seorang Ibu, di saat dulu jadi Ibu sekaligus Bapak buat kami, di saat Ibu selalu di samping ku dan menjemputku ketika ku sakit, ku patah hati. dengan Ibu aku merasa selalu dibela, diluruskan dan diajak dewasa. tidak pernah sedikitpun Ibu membebankan masalah kepada ku. Ibu tanggung sendiri semuanya, meski ku tahu Ibu udah badannya kecil, suaranya khas *bawel, lincahnya bukan main, namun selalu sok sehat, sok ceria, sok bahagia. sudah jarang aku ada untuk tahu kesedihanmu Bu, sudah lama aku tidak mengetahui kelelahanmu Bu, sudah sering aku tidak mengerti kelemahanmu Bu. maafkan aku Ibuuuuuuuu.....
Ibu sering kali dibuat kecewa dengan tingkah laku anak2 yg selalu berantakin rumah, selalu gak nurut waktu kecil, selalu mentingin temen, selalu mengulang kesalahan yang sama. Ibu sering kali sedih dan sakit hati dengan kelakuan anak2nya yang berlagak lebih tau, yang sok kuat bisa menjalani semua beban hidup, yang suka secara sadar/tidak sadar menyakiti Ibu dengan omongan dan kelakuan yang tidak pantas, tapi Ibu hanya bisa mengelus dada, yang akhir2 ini sering sakit sesak. Ibuuuuuuuuu... aku kangen tidur di ketek Ibu. aku kangen belanja bareng ama Ibu, aku kangen makan bakso ama Ibu, aku kangen bisa ngobrol apa aja ama Ibu. darimu Bu, aku belajar banyak tentang kehidupan. meski sempat masa sma dulu tercetus "aku ama ibuku tuch musuh bebuyutan", tidak Bu, tidak seperti itu. Ibu selalu jadi sahabat terbaikku. Ibu udah jadi panutan dan tauladan buat ku. Aku Sayang Ibuuu.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar